Entah karena di dalam tubuh saya mengalir 50% darah Padang, atau saya memang hobbi tinggal di negara orang, yang jelas dalam waktu 27 tahun, saya sudah merasakan hidup dan tinggal di empat negara yang berbeda (tentu saja negara yang saya singgahi untuk sekedar liburan tidak saya hitung). Well, yang ingin saya bahas sekarang adalah enaknya dan tidak enaknya hidup di rantau.
Saya memulai bermimpi untuk tinggal di luar negeri sejak SMP. Gara-garanya sepele dan naif, karena saya ingin bisa bahasa Inggris, jadi kalau suatu saat nanti saya ketemu Pangeran William (ternyata ketika sang Pangeran akan menikah, saya sedang tinggal di negaranya! Subhanallah yaa.. :) ) saya bisa berbincang-bincang dengannya. *Maklum ya masih SMP pikirannya cupet. Hahaha.. Masa sih cuma itu? Hmmm.. Oh iya ada lagi! Sejak saya kecil, Mama dan Papa saya sering sekali bercerita tentang globalisasi, ya tentang bagaimana suatu saat nanti orang akan mobile sekali (contoh yang dulu orang tua saya berikan adalah nanti di Indonesia itu dokternya bisa orang dari mana saja, makanya kita orang Indonesia harus pintar supaya biasa bersaing dengan orang asing). Very inspirational ternyata untuk saya cerita kedua orangtua saya itu. Dan disinilah saya sekarang, di kota London, bekerja sebagai seorang qualified auditor dengan teman-teman saya dari berbagai negara. Seperti mimpi yang jadi kenyataan. اَللّهُ Maha Besar!
Meskipun ada angan saya yang sudah menjadi kenyataan, saya belum puas (tapi bukan berarti saya tidak bersyukur lho), masih ada berderet-deret angan yang ingin saya gapai.
No comments:
Post a Comment