Wetz! Jangan salah sangka dulu! And calm down, mate! Gue bukan penganut aliran sufi koq! Disini, gue cuma mo berbagi pengalaman tentang buku yang baru gue baca beberapa hari terakhir ini. Ada dua buku yang baru beres gue baca yaitu Syahid Samurai karya pengarang dengan nama pena Afifah Afra Amatullah dan Eiffel I'm in Love karya Rachmania Arunita. Untuk novel yang kedua ini, kalian semua pasti udah pada tahu donk! Wong lagi anget-angetnya nih film and novel dijadiin bahan omongan orang.
Nah lho... apa yang istimewa dari kedua novel ini buat gue? Well, karena dua-duanya berbicara tentang CINTA! Yoiii... Jack... CINTA!! Cuma, cinta yang dibicarakan kedua belah pihak sangat bertolak belakang. Yang satu bicara tentang cinta kepada sang Khalik, yang satu lagi bicara cinta kepada lawan jenis. Yaaa... kalo berbicara perbandingan mah... jangan dibandingin sodara-sodara! Kedua jenis cinta itu jauhhhhhhhhh... berbeda kelas! Begitu kata Aa Gym dalam salah satu ceramahnya.
Dalam novel perjuangan Islami garapan Yeni Mulati Sutjipto ini, pergolakan cinta sejati dan cinta kesufian dikemas sangat apik. Ada unsur sejarah Islam terselip di dalamnya. Novel ini berkisah tentang Johana Alexander Riijkaard, seorang dokter lulusan terbaik Oxford keturunan Belanda yang bersuamikan seorang bangsawan Turki bernama Mahmud Ali Syah. Peristiwa demi peristiwa mempertemukannya dengan Rabi'ah Al-Adawiyah, sang Sa'diyah penganut Sufi. Johana pun bermualaf menjadi seorang Muslim dan berubah nama menjadi Khadijah. Sang guru merubahnya menjadi penganut sufi sejati. Tetapi dengan berlalunya waktu dan seiring mendekatnya kebenaran jiwa sufinya luntur dan ia bermetamorfosis menjadi Muslimah sejati.
Ceritanya gak terlalu berat koq! Asyik dan gue jadi tahu sih apa itu sufi sebenarnya. Yaaa... meskipun gak mendalam. Tadinya gue tahu sufi sebatas sufi itu adalah salah satu aliran Islam yang wahh... gimana yah jelasinnya? Pokoknya yang cintaaaaaaaa......... banget sama Allah sampe-sampe jadi gak bener deh! Wahhhh.... itu kan salah banget tuh aliran kaya gitu. Nah... setelah baca nih novel, pengertian gue tentang sufi adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa wihdatul wujud atau penyatuan antara manusia dengan Dzat Tuhan bisa terjadi. Waduh... agak berat nih rupanya! Hmm.... jadi menurut gue nih alias kesimpulannya, sufi itu gak bener! Mana bisa manusia yang notabene ciptaan Tuhan bisa bersatu dengan Tuhan? Haiyaaaa!!!!! Berat nekkkk! Jadi buat para penganut sufi, maaf-maaf saja yah... kalo tersinggung dengan tulisan saya! Lagi lagi... PISS!
Fiuhhh! Sekarang beralih ke yang agak ringan. Nahhh.... kalo di Eiffel I'm in Love, yaa... cinta yang dibahas itu cintanya Adit dan Tita! Cinta sesama manusia lawan jenis. Menurut gue novelnya Nia ini ringan, lucu dan sayangnya melulu tentang cinta. Dari awal sampai akhir isinya cintaaaaaaaaa melulu. Cowokkkkkk melulu! Emang dasar penyakit cinta ini akan selalu ada kali yeee! Dan emang bakalan jadi topik yang gak bakal lekang di telan jaman! Yang gue suka dari novel cinta remaja ini yaitu salah satu settingnya yang berada di kota Paris! Tadinya gue gak percaya waktu hampir semua orang dan media massa bilang kalo Paris itu kota romantis. Tapi setelah melihat dengan mata kepala sendiri dan merasakan hujan rintik di kota Paris! Duhhhh... emang bener Paris tuh ROMANTIS! Bangunan kuno peninggalan Napoleon Bonaparte dan kejayaan sejarah masa lalunya bener-bener bikin kota ini beda dengan kota-kota di Eropa lainnya. Seakan ada eksotisme yang berbicara di balik gedung-gedung kunonya! Hmm... kapan yahhhh bisa ke Paris lagi! Eiffel, Arc de Triomphe... uhmm beautiful... wait for me!!! Ayooo.... para pembaca blog gue, ada yang mau bayarin gue ke Paris lagi gak? Hueheuheu....
Akhirnya, gitu dulu deh perbandingan dua novel yang baru gue baca. Akan segera menyusul, cerita-cerita dari novel-novel lainnya. Oh... iya... hampir lupa! Gimana layout barunya? Nuansa musim gugur. Salah satu musim favorit gue.