Caitlyn Header

Caitlyn Header

Monday, May 17, 2004

Cinta Yang Sebenarnya

Cinta. Cinta selalu saja menjadi topik yang tetap hangat dan tak pernah lekang di telan jaman. Cinta bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja. Cinta bukan hanya tentang sepasang kekasih tetapi juga tentang kasih sayang orang tua pada anaknya, cinta sahabat pada sahabatnya dan cinta yang tertinggi tentunya, cinta Allah SWT pada manusia.

Ada banyak cinta yang bertebaran di dunia ini. Dalam film Hugh Grant yang paling gres, cinta digambarkan dapat menimpa siapa saja, bahkan pada seorang Prime Minister sekalipun. Sayangnya film cinta ala Hollywood bukan cinta yang sebenarnya, meskipun judul filmnya Love Actually. Cinta-cinta diantara manusia kadang cuma picisan. Manusia tidak pernah bisa diharapkan. Aa Gym dalam salah satu ceramahnya berkata agar kita jangan pernah berharap pada manusia karena kebanyakan harapan itu akan berakhir dengan kekecewaan. Begitu juga dengan harapan cinta pada segala sesuatu yang berbau duniawi, ada baiknya kita membatasi cinta itu karena ada 50% kemungkinan cinta itu akan lenyap di tengah jalan.

Cinta kadang bisa membuat kita terbang ke awang-awang tapi adakalanya membuat kita menangis tersedu-sedu. Semuanya bukan salah, semua itu adalah bagian dari kelemahan kita sebagai manusia sedangkan manusia itu tempatnya salah dan alpa.

Dalam bukunya yang berjudul "Ketika Aku Mencintaimu", Ekasari dan Shafiyyah memaparkan tentang indahnya cinta bilamana cinta itu berada pada tempatnya dan juga dalam proporsi yang benar. Di dalam buku itu juga dipaparkan salah satu cinta yang paling abadi baik di bumi ini maupun di akhirat nanti. Suatu kisah yang paling menarik untuk dijadikan teladan dan dijadikan arah menjalani hidup yang singkat ini.

Di suatu ketika di kota Madinah, Rasulullah SAW sedang terbaring lemah. Putri tercinta beliau, Fatimah r.a. menemani. Tiba-tiba dari luar seseorang berucap, "Bolehkah saya masuk?". Fatimah r.a. tidak mengijinkan,"Maaf, ayahku sedang sakit,"lalu di tutupnya pintu.

Ketika kembali menemani sang ayah, ternyata beliau mengetahui dan bertanya, "Siapakah itu wahai putriku?"

"Aku tak tahu ayah, sepertinya baru kali ini aku melihatnya," tutur Fatimah.

Mendengar jawaban putrinya, Rasulullah SAW menatapnya dengan pandangan penuh kasih dan menggetarkan hati, seraya berkata, " Ketahuilah wahai putriku, dialah yang menghapus kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah Izarail, malaikat maut." Fatimah menangkupkan kedua telapak tangan seraya menutup wajahnya dan menahan luapan tangis.

Dalam detik-detik itu, Rasulullah masih memikirkan kita, umatnya ini. Beliau bertanya pada Jibril tentang bagaimana nasib kita kelak sepeninggal beliau. Dan ketika merasakan sakitnya saat nyawa akan dipisah dari raga, beliau berkata, "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku." (Ekasari dan Shafiyyah, 2003, pp. 29-31)

Ya Allah, Penyeru sekalian alam, betapa tulus cinta Rasul pada kita, umatnya ini. Semoga kisah cinta Rasul pada kita akan menjadikan pemacu kita dalam beribadah kepada Allah, untuk kita menjumpai kekasih Allah di hari kemudian. Amin.


Wednesday, May 12, 2004

Ingin Nyata



Aku jauh
Aku cuma laksana angin
Yang bersuara namun tak berupa

Aku ingin hidup
Berpadu menjelajah samudra biru

Aku ingin nyata
Berbagi kesejukan bersama

Aku lara
Mencoba menepis himpitan rindu dan sengatan duka

Ku rasa aku tak akan mampu

-di suatu malam yang tanpa bintang-

Saturday, May 08, 2004

Di Suatu Malam Bersama YIMSA


Udah lama banget deh rasanya, ketika terakhir bersantai sejak untuk melepaskan penat berkutat dengan tutorial, lecture, mid-test atau assignment. Tadi sekitar ba'da Ashar, selepas rapat koordinasi YIMSA di bawah kepemimpinan yang baru saudara JAKA FEBRIAN, kita mampir di NORSIAH, salah satu resto Malay HALAL di Melbourne, dipinggiran PRAHRAN. Enggak semua yang rapat ikutan join di dinner kali ini, mungkin masing-masing mempunyai kesibukannya sendiri. Sedangkan saya, memang men-sengajakan diri hari ini untuk bercengkrama dengan kawan-kawan di YIMSA setelah beberapa minggu berkutat dengan diktat-diktat kuliah dan buku-buku accounting yang super tebal seperti bantal.

Ada sedikit hidup rasanya hari ini, dimulai dengan pagi hari membersihkan kamar dan kemudian berangkat untuk menghadiri rapat dan pengajian putri yang batal. Melewati banyak tempat di kota Melbourne ini, melihat bagaimana setiap makhluk Allah menjalankan kehidupannya di akhir minggu cukup menggelitik saya untuk menuliskannya di diary online saya ini.

Kalau ada yang bilang masa muda itu seru dan menyenangkan memang betul. Rasanya kita masih belum ada beban. Serunya bercanda dengan kawan-kawan muslim Indonesia di Melbourne apalagi ada acara foto-fotoan yang pastinya gak pernah ketinggalan, setidaknya sedikit menghapus kerinduan saya terhadap suasana kekeluargaan di Indonesia. Suatu negeri di mana, kebersamaan adalah segalanya, sampai-sampai ada gurauan yang berkata "Makan gak makan asal kumpul". Ah... negeriku, meskipun banyak juga keburukan disana, hanya saja seburuk apapun itu, disanalah tempatku selalu berharap untuk kembali menjalani kehidupan yang fana.

Di Melbourne, teman adalah saudara kita yang terdekat disini. Temanlah yang akan membantu kita di kala susah dan tempat berbagi di kala senang. Bersama teman juga kita menjalani kehidupan sehari-hari sebagai pelajar di sini. Tanpa teman, mungkin kehidupan disini akan lebih sepi. Hari ini, sesudah rapat, YIMSA memberikan selamat ultah untuk dua orang pengurus kita yang baru berulang tahun beberapa hari yang lalu. Selamat ulang tahun untuk INDRI RAZAK dan MARIO LAKSMANA. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk keduanya. Semoga pertemanan kita ini akan berlaku selamanya, baik selama hidup maupun sesudah kehidupan harus berakhir. Semoga pertemanan kita selama ini adalah pertemanan yang insyaAllah akan selalu membimbing kita di jalan Allah, mengingatkan satu sama lain akan nikmat Islam.

Ada banyak sudah pengalaman yang saya lalui disini, ada yang menyenangkan, kadang ada juga yang mengharuskan bening-bening mengalir. Tapi insyaAllah, semuanya ada hikmahnya dan saya akan mencoba mempelajari setiap hikmah yang ada. Sekarang, mungkin ada baiknya saya mulai menyiapkan diri untuk mengerjakan assignment. Hehehe.... Waktunya kembali ke kehidupan sebenarnya.

Hmmm... WHAT A WONDERFUL DAY, TODAY!!!

YIMSAers!!! How's your assignments guys??? Hehehe....