Kemarin, malam Melbourne yang dingin membuat gue terjaga sampai pagi. Sekarang memang masih musim gugur tapi dinginnya sudah seperti musim dingin. Ah, cuaca di Melbourne memang tidak bisa diprediksi. Dalam satu hari saja, kadang-kadang bisa lengkap tuh empat musim. Pagi-pagi serasa musim semi, agak siangan dikit jadi musim panas, sorean mulai agak segar seperti musim gugur dan malamnya bisa dingin menggigit seperti musim dingin. Gue sendiri paling suka sama musim gugur, indah aja kalau lihat daun-daun berguguran. Karena gak bisa tidur dan yang ada di kepala gue hanya kata-kata yang pengennnnn banget dikeluarkan, ya sudah akhirnya gue bikin puisi aja. Puisinya berjudul "Detak Detik". Puisi itu terinspirasi oleh detak detik jam gue. Gini nih isinya:
Detak detik waktu
Menari satu
Lingkari putaran kalbu
Hidupkan aku
Dentang denting melodi
Bernyanyi dini
Selimuti gejolak mimpi
Bangunkan diri
Fajar pagi menyongsong
Gantikan surya senja
Mata menatap kosong
Gundah melanda jiwa
Bimbang hati henti
Limbung rasa masa
Indah menanti pasti
Hapuskan duka lara
Melbourne, 16 April 2003 12:58AM
No comments:
Post a Comment