Hari ini Jakarta di guyur hujan seharian. Lebih tepatnya sejak hari Selasa kemarin hujan seakan tidak pernah berhenti "memandikan" Jakarta yang penuh polusi. Akhir dari hujan yang berkepanjangan tentu saja tidak lain dan tidak bukan adalah banjir.
Saya sendiri alhamdulillah tidak terjebak banjir hari ini karena jalan akses keluar dari kompleks rumah saya tertutup banjir. Alhasil pagi ini suami memutar balik mobil karena mobil matic kami tentu saja akan "koit" kalau dipaksakan menerjang banjir. Dan sesampainya di rumah kembali, benar saja semua mention twitter, FB, group whatsapp, dan info dari kantor semua menganjurkan untuk tetap berada di rumah karena jalanan tertutup banjir dan macet total.
Lalu apa hubungannya judul posting saya kali ini dengan banjir? Hehehe.. Well hubungannya adalah apapun kejadian yang ada be positive! Be positive itu bukan hanya dari apa yang ada dalam kepala kita, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah kata-kata yang kita ucapkan dalam setiap kesempatan. Sering donk kita ngomong, "Aduh hujan pasti bakal banjir nih!". Nah daripada ngomong kaya gitu kan mending kita ngomong yang lebih positif contohnya kira-kira seperti ini, "Saya ingin ketika hujan turun, banjir tidak akan pernah datang lagi. Itulah mengapa saya ingin selalu buang sampah pada tempatnya sebagai permulaan dan saya akan mengajarkan hal itu kepada anak-anak saya".
Atau pada hal lain yang tidak berhubungan dengan hujan atau banjir. Daripada komplain terus tentang kantor tempat kita bekerja atau tentang bos kita, contohnya, "Saya ingin bos saya tidak hobi marah-marah". Nah ya kalo hal itu jelas kita tidak akan bisa mengubah si bos kita itu. Oleh sebab itu, kalimat itu harus dijadikan kalimat postif menjadi misalnya seperti, "Suatu saat nanti saya akan membuat sebuah perusahaan yang menerapkan keterbukaan antara atasan dan bawahan'. Wah kalo kita pakai kalimat kedua kita bisa sekali dayung dua atau tiga pulau terlampaui tuh. Kenapa? Ya karena selain kita menjadi pribadi yang positif, kita juga secara implicit sedang membangun asa bahwa kita akan menjadi bos (yang baik).
Tuh kan kalo kita menjadi pribadi yang selalu positif pasti deh semua akan terasa jauh lebih ringan dan jauh lebih nikmat.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? QS. Ar Rahman (Surat ke-55)